KAJIAN ISU : MENGENAL TEORI FEMINISME LEWAT FILM BARBIE THE MOVIE
Oleh : Franklin Jonaldo
Siapa yang tidak mengenal serial animasi Barbie? Salah satu kartun yang disukai para wanita tersebut akhirnya merilis film dalam bentuk Live Action yang telah rilis pada tanggal 19 Juli 2023 di bioskop Indonesia. Film ini dibintangi oleh Margot Robbie dan Ryan Gosling sebagai Barbie dan Ken. Kisah film ini dibuka dengan prolog yang dibawakan oleh narator (Helen Mirren) tentang kelahiran boneka Barbie di dunia. Barbie diciptakan untuk mewakili harapan dan mimpi bahwa semua perempuan bisa menjadi apa saja.
Cerita kemudian beralih menampilkan kehidupan Barbie di dunia utopia bernama Barbie Land. Dunia itu merupakan tempat tinggal yang sempurna bagi Barbie dan semua teman-temannya. Kehidupan dunia utopia itu disorot lewat sudut pandang Barbie (Margot Robbie) alias Barbie Stereotipikal, yakni varian yang menjadi penggambaran akurat atas boneka Barbie.
Kehidupan Barbie dan semua varian di dunia Barbie land itu terasa sempurna, hingga pada suatu momen Barbie (Margot Robbie) mengalami krisis jati diri. Ia tiba-tiba memikirkan soal kematian di tengah pesta yang seru. Pikiran itu pun memicu rasa cemas hingga Barbie susah tidur setibanya di rumah.
Dari sedikit penjelasan sinopsis film Barbie the movie, terdapat beberapa pandangan tentang kajian feminisme dari film Barbie The Movie. Film Barbie dapat dianggap sebagai film feminis dengan tema pemberdayaan perempuan dan kritik terhadap patriarki. Film ini mengangkat isu-isu serius dalam masyarakat dan mengeksplorasi kompleksitas perempuan.
Pengaruh feminisme dalam film Barbie The Movie yang terbaru bisa menjadi topik yang menarik untuk dikaji. Film-film Barbie telah mengalami evolusi dalam representasi karakter perempuan dan pesan yang ingin disampaikan kepada penonton muda. Di bawah ini adalah beberapa aspek yang dapat dijelajahi dalam kajian isu ini :
1. Pemberdayaan Karakter Perempuan : Film barbie yang lebih baru cenderung menampilkan karakter perempuan yang lebih kuat, mandiri, dan berdaya. Mereka sering kali memiliki impian, tujuan, dan aspirasi yang mencerminkan semangat feminisme. Penonton muda dapat melihat contoh-contoh positif mengenai bagaimana perempuan dapat mencapai segala yang mereka inginkan dengan kerja keras dan tekad.
2. Pesan tentang Keberagaman dan Inklusi : Film Barbie yang lebih baru juga cenderung mementingkan keberagaman dan inklusi. Ini mencakup beragam suku, warna kulit, bentuk tubuh, dan latar belakang sosial. Pesan ini sesuai dengan prinsip-prinsip feminisme yang mendorong penghargaan terhadap keragaman dan penolakan terhadap stereotip yang sempit.
3. Mengatasi Stereotip Gender : Film Barbie baru mungkin berusaha untuk mengatasi stereotip gender tradisional. Mereka dapat menggambarkan karakter perempuan dan laki-laki dalam peran yang berbeda-beda, mengajarkan bahwa tidak ada batasan dalam apa yang dapat dicapai oleh satu jenis kelamin.
4. Pesan Pendidikan dan Kemandirian : Film Barbie yang terbaru juga dapat memberikan pesan-pesan tentang pentingnya pendidikan, kemandirian ekonomi, dan penekanan pada kepintaran. Ini mencerminkan aspirasi feminisme untuk memberdayakan perempuan melalui pendidikan dan keterampilan.
5. Penekanan pada Persahabatan dan Kolaborasi : Film barbie yang terbaru menekankan nilai persahabatan, kerjasama, dan kolaborasi. Ini dapat dihubungkan dengan aspek-aspek feminisme yang mendorong perempuan untuk mendukung satu sama lain dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
6. Menghadapi Tantangan dengan Keberanian : Karakter dalam film Barbie sering dihadapkan pada tantangan dan rintangan yang memerlukan keberanian dan ketekunan untuk diatasi. Ini dapat diartikan sebagai representasi tangguhnya perempuan dalam menghadapi tantangan kehidupan, sesuai dengan semangat feminisme.
7. Pesan tentang Hak Asasi dan Kesetaraan : Film Barbie yang lebih baru mungkin menyelipkan pesan-pesan tentang hak asasi perempuan dan pentingnya kesetaraan gender. Ini dapat membantu penonton muda memahami pentingnya memerangi diskriminasi dan ketidakadilan berdasarkan jenis kelamin.
Namun, penting untuk diingat bahwa interpretasi tentang apakah pengaruh feminisme telah diimplementasikan dalam film Barbie The Movie yang terbaru dapat bervariasi tergantung pada sudut pandang masing-masing penonton dan analisis yang lebih mendalam.
REFERENSI
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6832309/sinopsis-film-barbie-kisah-petualangan-barbie-dan-ken-ke-dunia-nyata
https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20230718144317-220-974900/sinopsis-barbie-pencarian-jati-diri-si-boneka-ikonis-ke-dunia-nyata
https://www.forbes.com/sites/erikkain/2023/08/05/the-barbie-movie-isnt-feminist-propaganda-its-a-two-hour-mattel-commercial/?sh=24a7d8763de1
https://www.theguardian.com/world/2023/aug/02/barbie-movie-flops-south-korea-feminism
#HIMAHI #PrideInUnity #RIKASTRA