Dalam rangka tindak lanjut upaya pencapaian visi-misi dan peningkatan mutu, Program Studi (Prodi) Ilmu Hubungan Internasional Universitas Mulawarman melakukan workshop evaluasi kurikulum pada tanggal 17 Mei 2019 lalu yang dihadiri oleh Dekan dan Wakil Dekan I FISIP Universitas Mulawarman beserta dosen Prodi Ilmu Hubungan Internasional. Sebagai program studi pelopor kajian lingkungan dalam Hubungan Internasional di Indonesia, Prodi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Mulawarman terus berupaya untuk melakukan perbaikan demi perbaikan terhadap kurikulum yang merupakan bagian sangat penting dalam sebuah program studi.
Workshop kurikulum kali ini berusaha mengintegrasikan antara Kajian Lingkungan dan Ilmu Hubungan Internasional yang keduanya merupakan ilmu yang berdiri sendiri. Bentuk konkret dari integrasi ini adalah berupa mata kuliah baru. Mata kuliah baru tersebut merupakan penyesuaian terhadap peluang dan tantangan global. Mata kuliah baru dalam kurikulum dirancang untuk lebih representatif terhadap isu lingkungan dan perbatasan dalam sudut pandang Ilmu Hubungan Internasional. Pembaharuan mata kuliah juga pada akhirnya menghasilkan konsentrasi studi baru dalam kurikulum Prodi, yakni konsentrasi khusus dengan fokus isu lingkungan dan perbatasan dalam hubungan internasional. Sementara mata kuliah lain yang tidak tergabung dalam konsentrasi khusus ini akan tetap mendalami kajian hubungan internasional secara umum. Diharapkan kurikulum baru hasil evaluasi ini dapat diaplikasikan pada tahun ajaran baru 2019 untuk mahasiswa baru Prodi Ilmu Hubungan Internasional.
Lebih jauh, evaluasi kurikulum kali ini juga membicarakan mengenai rencana pembukaan kelas berbahasa Inggris sebagai bahasa pengantar perkuliahan sekaligus langkah awal internasionalisasi Prodi. Internasionalisasi Prodi, bagaimanapun merupakan suatu lompatan besar dalam perjalanan Prodi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Mulawarman sehingga dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk dapat terlaksana dengan maksimal yang pada akhirnya perkembangan Prodi dapat dinikmati oleh masyarakat Kalimantan Timur secara khusus maupun Republik Indonesia secara umumnya.