Hello HI-Peeps
Senin, 06 Desember 2021, telah terlaksana Sharing Session#8 Talkshow Interaktif ‘PR International dan Diplomasi Dalam Persiapan IKN’. Acara ini hasil dari kolaborasi dua prodi yaitu prodi Ilmu Komunikasi dan prodi Hubungan Internasional. Acara ini dilaksanakan secara hybrid yaitu bertempat pada ruang integrated laboratory UNMUL dan layar zoom.
Acara ini dipandu oleh MC yaitu Bella Robhiatul Adawiyah, kemudian untuk moderator oleh Kadek Dristiana Dwivayani, S.Ilkom, M.Med.Kom, serta dibuka oleh ketua Lab Ilmu Komunikasi sebagai ketua panitia adalah Hj. Hairunnisa Husain, S.Sos, MM.
Acara talkshow secara interaktif ini hasil dari dua kolaborasi pembicara yaitu Enny Fathurachmi, S.IP, M.Si (sebagai dosen Prodi Hubungan Internasional) dan Marvin A. Arpan, S.IP, MA.(IR) sebagai Diplomat KBRI Bangkok.
Hasil diskusi berjalan sangat baik diantaranya adalah pembahasan keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) sangat penting dikarenakan banyaknya keuntungan yang akan didapatkan sehingga peran dari komunikasi dalam persiapan IKN sangat penting, walaupun berbagai kendala pastinya akan dihadapi diantara beberapa kendala yaitu salahsatunya adalah bahasa.
Peran Para Diplomasi / parallel diplomasi (people to people) terutama pada Kaltim sebagai calon IKN baru begitu penting, seperti adanya program pengembangan tentang sister city untuk IKN bisa dikembangkan sebagai salah satu potensi untuk kebudayaan dan pariwisata serta lainnya, melihat pada kenyataan sampai sekarang bahwa sister city belum menjadi kajian apalagi membangun kerjasama pada pemprov Kal-Tim. Meskipun persiapan para diplomasi IKN belum baik karena untuk inward dan outward looking belum menyentuh seluruhnya pada visi dan misi terutama pada kerjasama internasional yang akan dilakukan, sehingga untuk Biro Bagian Kerjasama Luar Negeri Provinsi Kal-Tim bisa memiliki pemahaman yang baik terutama pada pengembangan kedepan sister city karena untuk sektor pariwisata seperti di Berau cukup siap dalam prospek pariwisatanya.
Marvin dalam penjelasannya euphoria IKN untuk negara tetangga juga biasa saja, seperti Singapura dan Malaysia yang paling dekat dengan Indonesia, situasi yang digambarkan masih wait and see karena kemungkinan belum adanya UU tentang strategi IKN baru.
Pak Daryono sebagai salah satu peserta talkshow juga memberikan pandangan bahwa pelajaran yang bisa diadopsi dari pemerintahan Thailand atau khususnya di Bangkok, terutama pada IKN, maka pemerintah hendaknya mampu membuat kesejahteraan untuk masyarakat di IKN pada seluruh bidang karena kondisi kondusif menjadi salah satu faktor penting pada masyarakat IKN.
Acara yang sangat menarik ini dihadiri oleh 200 peserta secara hybrid baik secara luring maupun daring dan ditutup pada penyerahan sertifikat secara hybrid kepada kedua narasumber oleh ketua laboratorium prodi Ilmu Komunikasi, FISIP, UNMUL.