Pada tanggal 31Oktober 2019, Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Mulawarman (Prodi HI UNMUL) bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) mengadakan kuliah umum sekaligus sosialisasi politik luar negeri Indonesia dengan tajuk “Peran Indonesia dalam Mendorong Kerja Sama Indo-Pasifik”.
Pada kuliah umum tersebut, pembicara utama adalah para perwakilan Kemenlu RI yang dipandu oleh seorang dosen dari Prodi HI. Peserta yang hadir dalam kuliah umum ini tidak terbatas pada kalangan Civitas Akademika Universitas Mulawarman saja namun juga turut dihadiri perwakilan dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia pada tingkat daerah Kalimantan Timur (Kadinda) beserta perwakilan universitas lain seperti Universitas Nahdhatul Ulama Kalimantan Timur (UNU Kaltim) dan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT).
Pembahasan pada kuliah umum dimulai dengan penguatan gagasan pengambilan peran Indonesia yang besar dikawasan Asia Pasifik dan tentu saja kawasan Asia Tenggara beserta ASEAN. Berdasarkan uraian perwakilan Kemenlu RI, Indonesia merupakan negara yang sangat penting di kawasan Asia Pasifik. Indonesia merupakan negara maritim strategis yang menghubungkan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, India, Jepang dan negara lainnya. Kondisi ini membuat Indonesia harus mengambil peran besar agar tidak terbawa arus politik global yang berada pada kondisi yang kurang baik pada tahun-tahun belakangan ini.
Konsep Indo-Pasifik sendiri, bagi Kemenlu RI merupakan konsep yang digagas oleh Republik Indonesia dengan mengedepankan 4 Pilar utama yakni:
-
Pilar Maritim
-
Pilar Konektifitas
-
Pilar Ekonomi
-
Pilar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
Konsep Indo-Pasifik, menurut Kemenlu RI adalah konsep yang terbuka dan inklusif dalam artian Indonesia harus mengambil keuntungan dengan bekerjasama pada negara yang berkomitmen dalam pembangunan dan ekonomi tanpa prasangka dan diskriminasi terhadap suatu negara. Hal tersebut bisa dipahami muncul karena kondisi politik global yang cukup tegang dengan keberadaan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, dan Asia Tenggara khususnya menjadi arena yang terdampak langsung dari kondisi tersebut. Indonesia menyadari hal tersebut sehingga menurut Kemenlu RI, Indonesia tidak boleh dirugikan dengan keadaan malahan harus mengambil langkah untuk mengedepankan kepentingan nasional yang dimanifestasikan dengan gagasan konsep “Indo-Pasifik”.
Politik luar negeri Indonesia pada wilayah Pasifik Selatan juga dikenalkan pada sosialisasi ini. Wilayah Pasifik Selatan merupakan wilayah yang tidak begitu dikenal oleh masyarakat Indonesia padahal menurut Kemenlu RI, Pasifik Selatan merupakan “saudara dekat” dari Bangsa Indonesia dibuktikan dengan etnis masyarakat yang mendiami wilayah Pasifik Selatan ternyata jumlahnya cukup banyak di wilayah Indonesia khususnya pada wilayah Indonesia timur. Lebih jauh lagi, ternyata studi membuktikan bahwa dari segi sejarah, Indonesia dan negara-negara Pasifik Selatan juga memiliki kedekatan.
Tidak hanya bahasan mengenai orientasi politik dan kebijakan luar negeri Indonesia saja yang disorot pada kegiatan ini. Kemenlu RI juga menyatakan membuka diri dan kesempatan bagi mahasiswa Prodi HI UNMUL khususnya untuk bisa terlibat langsung dalam kegiatan Kemenlu RI sebagai peserta magang. Tentu saja kesempatan yang diberikan oleh Kemenlu RI merupakan kesempatan yang tidak boleh disia-siakan baik oleh mahasiswa Prodi HI UNMUL khususnya maupun prodi-prodi HI lainnya di Provinsi Kalimantan Timur.
Sosialisasi dari Kemenlu RI yang menggandeng Prodi HI UNMUL merupakan momentum penting peningkatan kerjasama antara Kemenlu RI dan Prodi HI UNMUL sebagai salah satu instansi pendidikan yang berkaitan langsung secara akademik. Diharapkan Prodi HI UNMUL yang merupakan satu-satunya prodi HI universitas negeri di provinsi calon Ibu Kota Negara bisa menjadi instansi sentral yang penting dalam mencetak lulusan yang kompetitif untuk mengambil bagian dalam pembangunan Ibu Kota Negara baru sekaligus mendukung politik dan kebijakan luar negeri Indonesia saat ini dan dimasa yang akan datang.